Soal Latihan PAI BAB I Kelas 10 SMK Beserta Jawabannya Lengkap

Dalam konteks akademis atau profesional, ujian (atau ujian untuk pendek) adalah tes yang bertujuan untuk menentukan kemampuan seorang mahasiswa atau calon dokter. Biasanya ujian tes tertulis, walaupun beberapa mungkin praktis atau komponen praktis, dan sangat bervariasi dalam struktur, isi dan kesulitan tergantung pada subjek, kelompok usia orang yang diuji dan profesi.



Seseorang yang melewati ujian menerima ijazah, sebuah surat izin mengemudi atau profesional, tergantung pada tujuan pemeriksaan. Pemeriksaan kompetitif adalah ujian di mana pelamar bersaing untuk sejumlah posisi, sebagai lawan hanya harus mencapai tingkat tertentu untuk lulus.

Pada artikel kali ini saya akan menshare mengenai soal untuk ujian, baik itu digunakan untuk ujian tengah semester maupun ujian akhir semerter, atau bahkan untuk ulangan harian saja, itu tergantung kebutuhan saja. soal yang akan saya bahas kali ini merupakan Soal Latihan PAI BAB I SMK Beserta Jawabannya Lengkap. Sebelum kita membahas soalnya.

Sesuai dengan judul artikelnya sebelum kita membahas soalnya sebaiknya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai isi materi dari pada mata Pelajaran PAI kelas 10 SMKsupaya kita bisa lebih mudah memahami soal dan jawabannya, serta mempermudah dalam prose belajaranya.

Kita sebagai manusia yang beriman kepada Allah harus melaksanakan tugas sebagai khalifah Allah di bumi sebaik-baiknya. Untuk itu, kita perlu membiasakan diri dengan ibadah dan tuntunan hidup yang telah Allah turunkan kepada kita. Di antaranya sebagai berikut :
  1. Melaksanakan salat dengan khusyuk dan tepat waktu. Hal ini sangat penting untuk menjaga hubungan kita dengan Allah.
  2. Berbuat baik kepada sesama sebagai bentuk hubungan sosial kemasyarakatan.
  3. Senantiasa menjaga lingkungan di sekitar kita. Hal ini mencerminkan kedudukan kita
  4. sebagai pemakmur di muka bumi.
  5. Menyebarkan kebaikan dan rahmat kepada siapapun. Hal ini merupakan pelaksanaan
  6. dari tugas kita sebagai khalifah di bumi.
  7. Mencegah kerusakan yang terjadi di sekitar kita.

Adapun pembahasan dari pada materi mata pelajaran PAI Kelas 10 SMK BAB I adalah sebagai Berikut :

Surah al-Baqarah [2] ayat 30 ini merupakan ayat pembuka dari kisah perbincangan Allah Swt. dengan para malaikat sebelum Adam diciptakan. Kisah selanjutnya terdapat pada beberapa ayat lanjutan dari ayat 30 tersebut. 

Terkait dengan Surah al-Mu’minun [23] ayat 12–14 ini, Allah Swt. menyatakan suatu proses perkembangan penciptaan anak manusia saat masih berada dalam kandungan. Untuk melengkapi sekaligus membuktikan kebenaran ayat ini secara ilmiah, Anda diajak untuk menelusuri proses perkembangan penciptaan seorang anak manusia berdasarkan ayat Al-Qur’an dan ilmu pengetahuan terkini.

Surah az-riyat [51] ayat 56 mengingatkan manusia tentang tugas yang Allah berikan yaitu untuk beribadah kepada-Nya. Tugas ini sekaligus menjadi alasan penciptaan manusia di bumi ini.

Pada Surah an-Nahl [16] ayat 78 Allah Swt. menyatakan bahwa saat lahir manusia tidak mengetahui suatu apa pun. Allah Swt. memberikan kemampuan berupa pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Ketiga pemberian ini menjadi jalan bagi manusia untuk mengembangkan dirinya. Dalam Surah an-Nahl [16] ayat 78 Allah Swt. memberikan ketiga hal tersebut agar manusia bersyukur.

Nah itulah sedikit ulasan mengenai materi yang berkaitan dengan soal yang akan sya bahas kali ini. adapun soal yang akan saya sajikan yanitu berupa 15 Pilihan Ganda dan 10 Soal essay da tentunya saya juga sudah menyediakan jawabannya.


Soal Latihan PAI BAB I SMK Beserta Jawabannya Lengkap 


I . Soal Pilhan Ganda


1. Allah Swt. berkehendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. Kata menjadikan dalam bahasa Arab diungkapkan dengan kata . . . . (Jawab :  A )














2. Kata khalifah yang digunakan dalam kisah Adam mengandung makna . . . .

a. pemakmur
b. penguasa
c. raja
d. pemangku wilayah
e. Pemimpin

3. Kata khalifah pada kisah Adam berbeda dengan kata khalifah yang digunakan Allah Swt. pada kisah . . . .

a. Qabil dan Habil
b. Iskandar Zulqarnain
c. Luqman al-Hakim
d. Malaikat Jibril
e. Nabi Daud

4. Dalam pandangan para malaikat, manusia hanyalah sekelompok makhluk yang suka . . . .

a. beribadah
b. merusak dan menumpahkan darah
c. menyembah Allah Swt. dalam keadaan apa pun
d. tidak bersyukur
e. menyekutukan Allah Swt.

5. Huruf hamzah pada kata dibaca dengan bacaan . . . .

a. mad jaiz munfas.il
b. mad t.abi’i
c. idgam bigunnah
d. mad wajib muttasil
e. iqlab

6. Salah satu proses manusia adalah menjadi sesuatu yang melekat. Sesuatu yang melekat dalam ayat ini diungkapkan dengan istilah . . . .

a.
b.
c.
d.
e.

7. Manusia diciptakan dari sari pati tanah. Dalam hal ini sari pati tanah tersebut didapat melalui . . . .

a. penerapan oksigen
b. makanan yang diserap kedua orang tua
c. inti sari tanah yang telah ada pada setiap manusia
d. zat-zat tanah yang dimasukkan ke dalam rohani manusia
e. hakikat tubuh manusia yang terbuat dari tanah

8. Peran Allah Swt. dalam pembentukan manusia terdapat pada tahap . . . .

a. persiapan ovulasi
b. ovulasi
c. keseluruhan proses kecuali proses pengantaran paket dari ayah
d. keseluruhan proses termasuk proses pengantaran paket dari ayah
e. pembentukan sel

9. Dalam salah satu ayat disebutkan bahwa seorang istri diumpamakan sebagai ladang suami. Berdasarkan ilmu kedokteran hal ini sangat benar karena peran sperma ayah memang sebagai bibit dan ovum sebagai . . . .

a. media tumbuh sel sperma
b. pasangan yang juga membawa bibit
c. katalisator tumbuh sel
d. mempercepat proses perkembangan sel
e. penyaksi tumbuhnya sel

10. Manusia mengemban tugas untuk beribadah kepada Allah Swt. dinyatakan dalam . . . .

a. hadis qudsyi
b. Surah az.-zariyat [51] ayat 56
c. Surah an-Nahl [16] ayat 78
d. Surah an-Nah.l [16] ayat 76
e. Surah al-Baqarah [2] ayat 30

11. Susunan ayat ”Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku” menunjuk pada makna . . . .

a. salah satu tugas manusia adalah beribadah
b. manusia harus beribadah
c. ibadah adalah kewajiban bagi manusia selama hidup di dunia
d. satu-satunya tugas manusia hanya beribadah
e. manusia harus menjalankan salat lima waktu

12. Kata an-nas memiliki kandungan makna yang luas karena menyangkut kedudukan manusia yang . . . .
a. menjadi khalifah di bumi
b. seperti hewan biologis lain
c. dibekali dengan akal dan nurani
d. memiliki ilham kemanusiaan
e. memerlukan orang lain

13. Jin memiliki kewajiban yang sama dengan manusia ini karena jin memiliki karakter yang sama, yaitu . . . .

a. memiliki peradaban
b. terbuat dari asal yang sama
c. diciptakan pada waktu yang sama
d. diciptakan oleh malaikat yang sama
e. memiliki ilham kenabian

14. Allah Swt. memberikan jalan bagi manusia untuk mengenal dunia ini. Jalan itu adalah . . . .

a. syariat Islam
b. petunjuk Al-Qur’an
c. para nabi yang diutus
d. pendengaran dan penglihatan
e. akal

15. Allah Swt. memberikan semua nikmat kepada manusia agar manusia . . . .
a. dapat hidup normal
b. berterima kasih kepada Allah Swt.
c. mengerti hakikat hidup
d. dapat menjalankan tugasnya di bumi
e. mengenal Allah Swt. sebagai Tuhan


II. Soal ESSAY


1. Bagaimanakah kisah yang terjadi antara Allah Swt. dengan malaikat saat Allah menyampaikan kehendak-Nya untuk mengangkat khalifah di bumi?
Jawab : Kisahnya terdapat pada surah al baqarah ayat 30 yang artinya: dan ingatlah ketika tuhanmu berfirman kepada malaikat ,'aku hendak menjadikan khalifah di bumi', mereka berkata,' apakah engkau menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memujimu dan menyucikanmu? 'dia berfirman,''sungguh aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui''

2. Apakah kelebihan Adam atau manusia sehingga Allah Swt. memerintahkan malaikat untuk bersujud tanda penghormatan kepada Adam?
Jawab : Nabi adam di beri kelabihan pengetahuan yang luar biasa ole alloh SWT sebagai contoh dalam kisahnya Allah menyuruh Adam, manusia pertama, untuk menyebutkan nama-nama beberapa benda yang ada di sekitarnya. Dengan kemampuan dan pengetahuan yang dikaruniakan Allah Swt. kepada manusia, malaikat pun tunduk pada kehendak Allah Swt.

3. Sebutkan urutan penciptaan manusia menurut pernyataan Allah Swt.!
Jawab Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. al-Mu’minu-n [23]: 12–14)
  • alam ruh
  • alam rahim 
  • alam dunia
  • alam barzakh
  • alam akhirat

4. Mengapa manusia mendapat tugas untuk beribadah kepada Allah Swt.?
Jawab : Karena untuk membakali hidup di dunia dan akhirat setelah meninggal juga karena Manusia sebagai hamba dan makhluk ciptaan Allah,maka sewajibnyalah manusia beramal saleh.Tak memuja selain Allah dan tidak pula mempersekutukannya.Jadi intinya adalah manusia beribadah kepada Allah karena Allah adalah satu-satunya Tuhan dan Manusia salah satu makhluk ciptaan-Nya.

5. Jin juga mendapat tugas untuk beribadah. Mengapa Allah Swt. juga memberikan tugas untuk beribadah kepada kaum jin?
Jawab : Semua yg diciptakan oleh Allah memang mempunyai tujuan yaitu beribadah kepada Allah trmasuk kaum jin sesuai QS Adz Dzariyaat ayat 56 "wamaa kholaqtul jinna wal insa illaa liya'buduun" yg artinya tdklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepadaKu

6. Jelaskan fungsi pendengaran dan penglihatan bagi manusia pada awalawal kehidupannya!
JawabUntuk mendengar dan melihat tanda-tanda kebesaran Allah

7. Hati nurani dianggap sebagai karunia Allah Swt. yang terbesar bagi manusia. Apakah fungsi hati nurani dalam kehidupan manusia?
Jawab : Hati nurani pemikiran kita yang murni dengan rasa kepedulian/kebaikan. fungsinya kita dapat memikirkan kembali apa yang hati nurani kita katakan/pikirkan sebelum kita melakukan/mengucapkan. terkadang kita melakukan/mengucapkan hal hal yang tidak sependapat/pemikiran kita. dengan ini kita dapat menghindari konflik 


Demikianlah artikel mengenai Soal Latihan PAI BAB I SMK Beserta Jawabannya Lengkap ini, semoga bermanfaat buat teman2 yang sedang mencari referensi mengenai soal2 dari mata pelajaran PAI Kelas 10 SMK, semoga bisa bermanfaat dan bisa digunakan sebagai bahan untuk belajar. Terima Kasih

Memahami Surah An-Nahl Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia

Kali ini saya akan membahas mengenai pemahaman Surah An-Nahl Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia, dimana dalam materi mata pelajarn PAI kelas 10, materi ini sangat penting pembahasnanya supaya kita bisa lebih bersyukur terhadap nikmat yang alloh SWT berikan.

Pada Surah an-Nahl [16] ayat 78 Allah Swt. menyatakan bahwa saat lahir manusia tidak mengetahui suatu apa pun. Allah Swt. memberikan kemampuan berupa pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Ketiga pemberian ini menjadi jalan bagi manusia untuk mengembangkan dirinya. Dalam Surah an-Nah.



adapun hal-hal yang akan saya bahas pada artikel kali ini mengenai pemahaman Surah An-Nahl Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia, yaitu mengenai isi Surah An-Nahl Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia, Kosakata, Penerapan Ilmu Tajwid, Serta Kandungan Surah An-Nahl Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia.

1. Isi Surah An-Nahl Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia




Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kamu bersyukur. (Q.S. an-Nah.l [16]: 78)

2. Kosakata Surah An-Nahl Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia


Berikut Kosakata Surah An-Nahl Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia yang bisa diambil :



3. Penerapan Ilmu Tajwid Surah An-Nahl Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia


Dalam Surah An-Nahl Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia ini terdapat beberapa bacaan tajwid sebagai berikut :

a. Bacaan Izhar Syafawi
Bacaan izhar syafawi terbentuk ketika terdapat mim sukun bertemu dengan huruf hijaiah selain mim dan ba. Dalam bacaan ini bunyi huruf mim sukun dibaca jelas. Anda dapat menggunakan
bacaan ini saat membaca kalimat

b. Bacaan Alif Lam Syamsiyah
Bacaan ini dapat Anda gunakan untuk membaca kata.
Huruf alif lam dalam kata tersebut diikuti oleh huruf syamsiyah sin. Dengan demikian, bunyi alif lam tersebut hilang dan yang tampak hanyalah bunyi huruf sin yang mengikutinya.


4. Kandungan Surah An-Nahl Ayat 78 tentang Nikmat Allah kepada Manusia


Allah Swt. Maha adil. Dia tidak memerintahkan sesuatu tanpa membekalinya dengan seperangkat kemampuan penunjang tugas yang diberikan-Nya. Allah Swt. berkehendak mengangkat seorang khalifah pemakmur, menciptakannya dalam sebaik-baik bentuk yang unik tetapi lemah, dan memberi tahu manusia bahwa tugasnya untuk beribadah.

Pada Surah an-Nah.l [16] ayat 78 ini Allah Swt. menyatakan bekal yang diberikannya kepada manusia untuk melaksanakan amanah yang mereka emban. Bekal itu adalah pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Sesosok bayi kecil terlahir dalam proses penciptaannya sebagai manusia.

Makhluk kecil ini telah mendapat ilham keimanan kepada Allah Swt. Alastu birabbikum? Bala- syahidna-. Apakah Aku ini Tuhanmu? Benar kami menjadi saksi tentang hal itu. Semasa masih dalam kandungan percakapan ini berlangsung antara Allah Swt. dengan fitrah manusia. 

Setelah terlahir di dunia ini, bayi itu tidak mengetahui suatu apa pun juga. Tidak ada setitikpengetahuan terlintas dalam pikirannya. Yang ada pada dirinya hanyalah ilham insting seorang bayi yang menangis kala lapar atau haus dan potensi untuk berkembang.

Potensi yang ada pada diri manusia sangatlah besar. Allah Swt. mengaruniakan potensi berupa kemampuan untuk berpikir pada otak manusia dan kemampuan fisik. Selain kedua potensi itu, Allah Swt. jugamemberikan ilham ketakwaan dan kefajiran (kerusakan) dalam jiwa manusia. 

Ilham ini membuka kesempatan bagi manusia untuk berkembang seluas mungkin sebagai sosok pemakmur bumi. Ilham ini pula yang akan menjadi ujian bagi manusia dalam kehidupannya di dunia ini. Ilham ketakwaan dan kefajiran ini akan selalu bertarung dalam jiwa manusia.

Keduanya akan mewarnai perjalanan hidup manusia dalam menghadapi segala hal yang terjadi. Untuk mengatasi kedua ilham inilah Allah Swt. menurunkan tuntunannya bagi manusia. Semua potensi dan ilham di atas melekat pada diri manusia sesuai dengan kadar masing-masing. Akan tetapi, semua potensi dan ilham itu tidak dapat berkembang dengan sendirinya. 

Diperlukan pintu dan pengarah bagi potensi dan ilham tersebut. Oleh karena itu, Allah Swt. melengkapinya dengan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani. Pendengaran dan penglihatan merupakan pintu bagi manusia untuk berhubungan dengan dunia luar. Tersambungnya manusia dengan dunia luar melalui penglihatan dan pendengaran menyebabkan semua gerak jasad dan jiwanya berkembang.

Allah mengaruniai manusia pendengaran dan penglihatan agar dapat belajar dan bergerak. Dengan penglihatan, manusia mengetahui segala benda di sekitarnya dan dengan pendengaran manusia belajar pengetahuannya.

Bayangkan yang akan terjadi saat sesosok bayi tidak dapat melihat dan mendengar hingga masa dewasanya. Dirinya akan lumpuh karena gerak motoriknya tidak berkembang. Dia juga akan menjadi
seorang yang bisu atau gagu karena tidak mengetahui apa yang harus diucapkannya.

Hati nurani merupakan karunia ketiga dan teragung yang diberikan kepada manusia. Hati nurani menjadi pengarah hidup manusia. Hati nurani inilah yang akan menjadi pengendali tindakan manusia. Dalam kehidupannya, manusia dihadapkan pada berbagai keadaan dan pilihan.

Adakalanya pilihan yang ada mengarahkan pada kesesatan dan tidak jarang pula tawaran kebaikan tampak tidak begitu menarik. Melihat pilihan ini manusia cenderung tergerak mengikuti hawa nafsunya yang menginginkan kenikmatan sesaat di dunia ini. Dalam keadaan seperti inilahhati nurani berperan.

Hati nurani mengingatkan manusia terhadap arah yang benar dalam hidupnya. Hati nurani membisikkan ilham kebaikan dalam jiwa manusia. Apabila manusia mengikuti arahan hati nurani maka ia akan menuju kebenaran yang ada dalam fitrah manusia, yaitu menuju Allah Swt.

Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat. Terima Kasih ...

Memahami Surah Az-Zariyat Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah

Setelah sebelumnya saya membahas mengenai surah al-baqarah ayat 30 dan juga surah al-mu'minun ayat 12-14 dimana dalam surah tersebut berisi tentang bagaimana manusia menjadi seorang khalifah, manusia memiliki tugas yang sangat berat. Salah satunya adalah tugas untuk mengolah dan melestarikan bumi ini. Allah Mahaadil. Setelah memberikan tugas sebagai khalifah, Allah memberikan bekal hidup kepada manusia.




Kali ini saya akan menguraikan salah satu bagian dari mata peljaran PAI yaitu pemahaman SSurah Az-Zariyat Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah, apa yang saya uraikan di artikel kali ini mengenai isi Surah Az-Zariyat Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah beserta artinya, Kosakata, Penerapan Ilmu Tajwid, Serta Kandungan Surah Az-Zariyat Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah.

1. Isi Surah Az-Zariyat Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah







Artinya : Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S. Az-Zariyat : 56)

2. Kosakata Surah Az-Zariyat Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah




3. Penerapan Ilmu Tajwid Surah Az-Zariyat Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah


Adapun Penerapan Ilmu Tajwid Surah Az-Zariyat Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah adalah sebagai berikut :

a. Bacaan Alif Lam Qamariyah
Sebagaimana keterangan di subbab B, alif lam qamariyah kita baca dengan bacaan jelas pada huruf alif lamnya. Bacaan ini Anda gunakan saat membaca

b. Mad Arid Lissukun
Bacaan ini memiliki panjang empat hingga enam harakat dapat Anda gunakan untuk membaca kata

4. Kandungan Surah Az-Zariyat Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah 


Berikut adalah kandungan Surah Az-Zariyat Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah :

Setelah Allah Swt. menyatakan akan mengangkat khalifah di muka bumi dan mengajarkan tentang penciptaan manusia, pada ayat ini Allah Swt. menyampaikan kerangka umum tugas manusia di muka bumi ini. Ayat ini menjawab kewajiban yang harus dilakukan oleh manusia setelah diciptakan.

Surah Az-Zariyat Ayat 56 tentang Kewajiban Manusia untuk Beribadah ini memberikan arah umum tugas manusia bahwa manusia diciptakan tidak lain hanya untuk beribadah kepada Allah Swt. Pernyataan ini memberikan penegasan bahwa saat diangkat sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi, manusia tidak bebas bertindak semau yang diinginkannya. 

Perilaku manusia dituntun untuk selalu sadar terhadap Tuhan dan menjalin hubungan dengan-Nya.
Terdapat tiga cara Allah menyebut manusia dalam Al-Qur’an. Ketiga sebutan itu adalah an-nas, al-insa atau al-insan, dan al-basyar.
  1. Sebutan an-nas merujuk pada maksud manusia sebagai makhluk sosial yang hidup bersama dengan manusia lain dalam hubungan saling membutuhkan.
  2. Sebutan al-insa atau al-insan merujuk kepada maksud manusia sebagai makhluk yang memiliki hati nurani, akal, dan jiwa, serta emosi.
  3. Sebutan al-basyar merujuk pada maksud manusia sebagai makhluk biologis yang membutuhkan makan,minum, dan berbagai kebutuhan biologis yang lain.

Manusia dipanggil dengan sebutan al-insa menunjukkan panggilan Allah Swt. pada jiwa kemanusiaan manusia yang unik dibandingkan makhluk Allah Swt. yang lain. Manusia berbeda dari batu, hewan, atau tanaman. 

Manusia memiliki akal sekaligus hati. Manusia memiliki nafsu, emosi, sekaligus fitrah kesucian jiwa. Artinya, manusia memiliki potensi untuk berbuat baik dan potensi untuk berbuat buruk. Dengan kedua potensi inilah manusia dipanggil oleh Allah Swt.

Dengan menggunakan kata al-insa Allah Swt. ingin mengingatkan manusia yang dapat berbuat baik sekaligus berbuat buruk itu bahwa dirinya ada di dunia ini tidak lain hanya untuk beribadah kepada Allah Swt. Secara tidak langsung Allah mengingatkan manusia untuk berlaku sebaik-baiknya dan menjauhi potensi buruk yang ada pada dirinya. 

Allah Swt. mengingatkan manusia untuk menjalani kehidupannya sesuai dengan tuntunan yang telah Allah Swt. sediakan untuk manusia.

Beribadah kepada Allah Swt. merupakan keniscayaan dalam kehidupan manusia. Beribadah kepada Allah Swt. memiliki dua tindakan nyata, satu tindakan dalam kesadaran diri kita selaku manusia dan satu tindakan nyata dengan semua potensi yang ada pada diri kita untuk menuruti keinginan Allah Swt. atas kita. 

Tindakan dalam kesadaran adalah keimanan kita kepada Allah Swt. sebagai ilah yang kita sembah dan rabb yang memiliki kekuasaan mutlak atas diri kita. Kesadaran ini memberikan warna tauhid dalam diri kita sekaligus membebaskan jiwa kita dari kemusyrikan. Inilah dasar dalam beribadah kepada Allah Swt.

Kesadaran jiwa itu selanjutnya mewujud dalam tindakan nyata untuk mengikuti tuntunan dan aturan Allah Swt. dalam menjalani kehidupan. Kesadaran itu ada di sepanjang hidup kita karena setiap tindakan kita adalah ibadah kepada Allah Swt. Dengan kata lain, hidup kita adalah ibadah kepada Allah Swt.

Beribadah kepada Allah Swt. bukanlah semata menjalankan salat lima kali sehari atau berpuasa pada bulan Ramadan. Beribadah kepada Allah Swt. seharusnya kita lakukan dalam setiap tarikan napas kita. Setiap gerakan jari kita, setiap langkah kaki kita, setiap ucapan yang keluar dari lisan kita seharusnya bernilai ibadah kepada Allah Swt. 

Dengan demikian, kita beribadah kepada Allah Swt. saat menuntut ilmu. Kita beribadah kepada Allah Swt. saat berjalan ke pasar dan sebagainya. Pada ayat ini Allah Swt. juga memberikan informasi bahwa tidak hanya manusia yang memiliki kewajiban untuk beribadah kepada Allah Swt. 

Ada makhluk lain yang juga mendapat tugas yang sama. Makhluk itu adalah jin. Bangsa jin yang merupakan makhluk tak kasat mata bagi manusia diciptakan Allah Swt. dari nyala api. Mereka juga memiliki pola kehidupan selayaknya manusia. Dalam arti mereka juga memiliki hati nurani, akal, emosi, bahkan kehidupan sosial. Mereka berkeluarga, bermasyarakat, dan juga bernegara.

Jin diciptakan Allah Swt. untuk beribadah kepada-Nya. Namun, syariat yang digunakan dalam ibadah mereka, hanya Allah yang mengetahui. Ada sebagian pendapat mengatakan bahwa syariat mereka adalah syariat manusia dan mengikuti ajaran yang disampaikan oleh para nabi manusia. 

Pendapat ini dikuatkan dengan berbagai dasar Al-Qur’an dan hadis. Di antaranya hadis dari Nabi saw. bahwa ada serombongan kaum jin yang datang menemui Nabi saw. untuk belajar agama dan Nabi saw. pun dengan senang hati menyampaikan pelajarannya. Hal ini menunjukkan bahwa kaum jin belajar syariat kepada manusia. 

Dengan demikian, pastilah mereka juga menggunakan syariat yang mereka pelajari tersebut. Pendapat lain menyebutkan bahwa mereka memiliki syariat mereka sendiri dalam beribadah. Pendapat ini beralasan bahwa karakteristik manusia dan jin berbeda. Oleh karena itu, seharusnyalah Allah menurunkan syariat yang sesuai dengan keunikan yang dimiliki bangsa jin.


Demikian artikel kali ini semoga bisa bermanfaat. Terima Kasih.

Pengertian atau Definisi Interaksi Sosial serta Syarat dan Faktor terjadinya Interaksi sosial

Kali ini saya akan menguraikan slah satu materi yang ada pada mata pelajaran ilmu pengetahuan bagian pertama dimana pada materi ini saya akan menguraiakan mengenai Pengertian atau Definisi Interaksi Sosial serta Syarat dan Faktor terjadinya Interaksi sosial.

Banyak sekali hal-hal yang harus kita pelajari untuk memahami materi ini, dimana dalam prosesnya banyak sekali teori yang dikemukaan oleh para ahli mengenai Pengertian atau Definisi Interaksi Sosial serta Syarat dan Faktor terjadinya Interaksi sosial.


maka dari itu pada artikel ini akan menguaraikannya secara lebih rinci dan lebih dalam lagi, supaya kita bisa lebih mudah untuk memahami isi yang terkandung dari pada materi mengenai Pengertian atau Definisi Interaksi Sosial serta Syarat dan Faktor terjadinya Interaksi sosial ini.


1. Pengertian Interaksi Sosial, Syarat dan Faktor Interaksi sosial


Pengertian Interaksi Sosial, Syarat dan Faktor Interaksi sosial adalah sebuah hubungan sosial antara individu satu dengan individu lainnnya, hubungan antar kelompok satu dengan kelompok lainnya maupun antara individu dengan kolompok dengan adanya suatu timbal balik dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Proses sosial merupakan sebuah hubungan timbal balik antar manusia sepanjang hidupnya dalam bermasyarakat yang saling mempengaruhi.

Soerjono Soekanto berpendapat bahwa, proses sosial adalah suatu cara-cara berhubungan antar individu dan kelompok sosial yang saling bertemu serta menentukan sistem dan bentuk hubungan sosial. Berikut penjelasan lebih rinci mengenai pengertian interaksi sosial.

a. Pengertian Interaksi Sosial

Bonner mengungkapkan bahwa interaksi sosial adalah sebuah hubungan timbal balik antar dua individu atau lebih, dimana sifat dari individu tersebut saling mempengaruhi.

Sedangkan menurut Shaw, interaksi sosial merupakan sebuah pertukaran antar individu yang mana tiap individu menunjukkan perilakunya yang saling mempengaruhi satu sama lainnya.

Dari dua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa, interaksi sosial adalah merupakan suatu hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, yang mana setiap orang yang terlibat didalamnya berperan aktif. Selain terjadinya sebuah hubungan antara beberapa pihak yang terlibat, dalam interaksi juga terjadi hubungan yang saling mempengaruhi.

b. Syarat terjadinya interaksi sosial

1) Kontak Sosial

Kata “kontak” (Inggris: “contact’) berasal dari bahasa Latin con atau cum yang artinya bersama-sama dan tangere yang artinya menyentuh. Jadi, kontak berarti bersama-sama menyentuh. 

Dalam pengertian sosiologi, kontak sosial tidak selalu terjadi melalui interaksi atau hubungan fisik, sebab orang bisa melakukan kontak sosial dengan pihak lain tanpa menyentuhnya, misalnya bicara melalui telepon, radio, atau surat elektronik. Oleh karena itu, hubungan fisik tidak menjadi syarat utama terjadinya kontak.

Kontak sosial memiliki sifat-sifat berikut :
  1. Kontak sosial dapat bersifat positif atau negatif. Kontak sosial positif mengarah pada suatu kerja sama, sedangkan kontak sosial negatif mengarah pada suatu pertentangan atau konflik.
  2. Kontak sosial dapat bersifat primer atau sekunder. Kontak sosial primer terjadi apabila para peserta interaksi bertemu muka secara langsung. Misalnya, kontak antara guru dan murid di dalam kelas, penjual dan pembeli di pasar tradisional, atau pertemuan ayah dan anak di meja makan. Sementara itu, kontak sekunder terjadi apabila interaksi berlangsung melalui suatu perantara. Misalnya, percakapan melalui telepon. Kontak sekunder dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Kontak sekunder langsung misalnya terjadi saat ketua RW mengundang ketua RT datang ke rumahnya melalui telepon. Sementara jika Ketua RW menyuruh sekretarisnya menyampaikan pesan kepada ketua RT agar datang ke rumahnya, yang terjadi adalah kontak sekunder tidak langsung.

2) Komunikasi

Komunikasi merupakan syarat terjadinya interaksi sosial. Hal terpenting dalam komunikasi yaitu adanya kegiatan saling menafsirkan perilaku (pembicaraan, gerakan-gerakan fisik, atau sikap) dan perasaan-perasaan yang disampaikan. Misalnya, seorang gadis dikirimi sekotak cokelat tanpa nama pengirim. 

Gadis itu menerimanya dengan suka cita. Tapi ia bertanya-tanya, siapa yang mengirimkannya, apa maksudnya, apakah sekotak cokelat itu simbol cinta kasih atau hanya sekadar simbol persahabatan? Pertanyaan-pertanyaan itu merupakan reaksi dan tafsiran si gadis terhadap si pemberi cokelat.

Ada lima unsur pokok dalam komunikasi. Kelima unsur tersebut adalah sebagai berikut :
  1. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan pesan, perasaan, atau pikiran kepada pihak lain.
  2. Komunikan, yaitu orang atau sekelompok orang yang dikirimi pesan, pikiran, atau perasaan.
  3. Pesan, yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa informasi, instruksi, dan perasaan.
  4. Media, yaitu alat untuk menyampaikan pesan. Media komunikasi dapat berupa lisan, tulisan, gambar, dan film.
  5. Efek, yaitu perubahan yang diharapkan terjadi pada komunikan, setelah mendapatkan pesan dari komunikator.

Ada tiga tahap penting dalam proses komunikasi. Ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut.
  1. Encoding. Pada tahap ini, gagasan atau program yang akan dikomunikasikan diwujudkan dalam kalimat atau gambar. Dalam tahap ini, komunikator harus memilih kata, istilah, kalimat, dan gambar yang mudah dipahami oleh komunikan. Komunikator harus menghindari penggunaan kode-kode yang membingungkan komunikan.
  2. Penyampaian. Pada tahap ini, istilah atau gagasan yang sudah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar disampaikan. Penyampaian dapat berupa lisan, tulisan, dan gabungan dari keduanya.
  3. Decoding. Pada tahap ini dilakukan proses mencerna dan memahami kalimat serta gambar yang diterima menurut pengalaman yang dimiliki.

c. Faktor-faktor yang mendorong terjadinya interaksi sosial dalam masyarakat


Proses interaksi sosial pada umumnya didasari oleh beberapa faktor, seperti :

  1. Imitasi: sebuah tindakan dari seseorang untuk dapat meniru orang lain baik secara sikap, perilaku maupun fisik orang tersebut.
  2. Sugesti: suatu bentuk rangsangan, pengaruh atau stimulus yang diberikan seseorang kepada orang lain yang dapat membuatnya mengerjakan apa-apa yang telah disugestikan tanpa bisa berfikir secara rasional
  3. Simpati: sebuah proses dimana seseorang merasa tertarik dengan orang lain dikarenakan oleh pola pikir, penampilan ataupun kebijaksanaannya sesuai dengan nilai-nilai yang dianut oleh orang yang menaruh simpati.
  4. Identifikasi: merupakan suatu keinginan seseorang untuk identik atau serupa dengan idolanya.
  5. Motivasi: merupakan suatu rangsangan, pengaruh, dorongan atau stumulus yang diberikan seseorang kepada orang lain sehingga orang yang telah diberikan motivasi dapat melaksanakan apa-apa yang dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh tanggung jawab.
  6. Empati: merupakan sebuah proses kejiwaan seseorang untuk larut dalam perasaan orang lain, baik suka maupun duka.



2. Pengertian Masalah Sosial, Faktor dan Contohnya


Bentuk-bentuk interaksi sosial Asosiatif dan Disasosiatif menurut Soerjono Soekanto

a. Asosiatif

Asosiatif merupakan suatu proses interaksi pranata sosial yan menuju terbentuknya persatuan atau integrasi sosial dan mendorong terbentuknya pranata, lembaga ataupun organisasi sosial. Asosiatif dibagi menjadi dua, yaitu kerjasama dan akomodasi. 

Yang dimaksud kerjasama disini adalah usaha bersama baik antar individu ataupun kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan akomodasi adalah cara menyelesaikan suatu masalah tanpa menghancurkan lawannya sehingga mereka tidak kehilangan kepribadiannya.

b. Disasosiatif

Disasosiatif adalah sebuah proses sosial yang dapat membuat solidaritas dari sebuah kelompok pecah atau mengarah pada konflik. Proses ini disebut juga dengan proses oposisi. Disasosiatif dibagi menjadi tiga, yaitu persaingan, kontravensi dan pertentangan.

  • Pencarian : faktor dan syarat terjadinya interaksi sosial , sebutkan faktor faktor dan syarat syarat terjadinya interaksi sosial ,interaksi sosial berdasarkan faktornya ,syarat dan faktor interaksi sosial ,pengertian dan faktor interaksi sosial ,Sebutkan faktor-faktor dan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial ,faktor faktor dan syarat terjadinya interaksi sosial ,faktor dan syarat inter ,jelaskan syarat-syarat terjadinya interaksi sosial ,faktor dan syarat interaksi sosial

Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat, Terima Kasih...

Memahami Pengertian Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (Sains)

Kali ini saya akan menguraiakan sedikit materi mengenai Hakikat ilmu pengetahuan khususnya Hakikat ilmu pengetahuan Alam (sains). seperti yang kita ketahui Ilmu, sains, atau ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.



Melalui artikel ini saya akan menguaraikan lebih dalam mengenai Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam (Sains) supaya kita bisa lebih mudah untuk memahaminya. Adapun materi-materi yang saya sajikan dalam blog ini di dapat dari berbagai sumber yang dapat di percaya, yaitu buku pelajaran dan juga internet.

1. Pengertian IPA


Istilah Ilmu Pengetahuan Alam atau IPA dikenal juga dengan istilah sains. Kata sains iniberasal dari bahasa Latin yaitu scientia yang berarti ”saya tahu”. Dalam bahasa Inggris,kata sains berasal dari kata science yang berarti”pengetahuan”. IPA bisa disebut juga dengan natural science.

IPA mempunyai beberapa pengertian , yaitu :

Dalam kamus Fowler (1951), natural science didefinisikan sebagai: “systematic and formulated knowledge dealing with material phenomena and based mainly on observation and induction” ( yang diartikan bahwa ilmu pengetahuan alam didefinisikan sebagai: pengetahuan yang sistematis dan disusun dengan menghubungkan gejala-gejala alam yang bersifat kebendaan dan didasarkan pada hasil pengamatan dan induksi ).

Webster’s New Lollegiate Dictionary (1981) menyatakan natural science knowledge concerned with the physical world and its phenomena, yang artinya ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya.

Sedangkan dalam Purnel’s : Concise Dictionary of Science (1983) tercantum definisi tentang IPA sebagai berikut : “Science the broad field of human knowledge, acquired by systematic observation and experiment, and explained by means of rules, laws, principles, theories, and hypotheses”. 

"Artinya ilmu pengetahuan alam adalah pengetahuan manusia yang luas, yang didapatkan dengan cara observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan, hukum-hukum, prinsip-prinsip, teori-teori, dan hipotesa-hipotesa".

Sumber lain menyatakan bahwa natural science didefinisikan sebagai a “piece of theoretical knowledge” atau sejenis pengetahuan teoritis. IPA merupakan cabang pengetahuan yang berawal dari fenomena alam.

Dapat disimpulkan dari pengertian diatas, bahwa pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. 

Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut.

2. Pembagian Hakikat IPA


Didalam pembagian hakikat IPA dibagi menjadi tiga, diantaranya :

a. IPA Sebagai Produk

IPA sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan dari para ahli saintis sejak berabad-abad, yang menghasilkan berupa fakta, data, konsep, prinsip, dan teori-teori. Jadi hasil yang berupa fakta yaitu dari kegiatan empiric (berdasarkan fakta), sedangkan data, konsep, prinsip dan teori dalam IPA merupakan hasil kegiatan analitik.
Dalam hakikat IPA dikenal dengan istilah :

  • Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif atau bisa disebut sesuatu yang dapat dibuktikan kebenarannya. Misal : Air membeku dalam suhu 0⁰C.

  • Iskandar (1997: 3) menyatakan bahwa fakta adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif.

  • Susanto (1991: 3) mengartikan fakta sebagai ungkapan tentang sifat-sifat suatu benda, tempat, atau waktu adanya atau terjadinya suatu benda atau kejadian.


  • Konsep IPA adalah merupakan penggabungan ide antara fakta-fakta yang ada hubungannya satu dengan yang lainnya. Misal : Makhluk hidup dipengaruhi oleh lingkungannya.

  • Prinsip IPA adalah generalisasi ( kesimpulan ) tentang hubungan diantara konsep-konsep IPA. Prinsip bersifat analitik dan dapat berubah bila observasi baru dilakukan, sebab prinsip bersifat tentative ( belum pasti ). Misal : udara yang dipanaskan memuai, adalah prinsip menghubungkan konsep udara, panas, pemuaian. Artinya udara akan memuai jika udara tersebut dipanaskan.

  • Hukum alam adalah prinsip – prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat tentative, tetapi karena mengalami pengujian – pengujian yang lebih keras daripada prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal. Misal : Hukum kekekalan energi.

  • Teori ilmiah adalah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data, konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Misal : teori meteorologi membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan terbentuk.


b. IPA Sebagai Proses

IPA sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli saintis dalam menemukan berbagai hal tersebut sebagai implikasi adanya temuan-temuan tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa alam. Jadi dalam prosesnya kita bisa berfikir dalam memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungan.

Didalam penyelidikan suatu ilmiah terbagi menjadi tujuh tahapan, diantaranya :
  • Observasi/ pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan panca indra.
  • Prediksi yaitu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.
  • Interpretasi yaitu penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil pengamatan.
  • Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperiman. 
  • Mengendalikan variabel yaitu mengukur variabel sehingga ada perbedaan pada akhir eksperimen karena pengaruh variabel yang diteliti. 
  • Hipotesis yaitu suatu pernyataan berupa dugaan sementara tentang kenyataan-kenyataan yang ada di alam melalui perkiraan.
  • Kesimpulan yaitu hasil akhir dari proses pengamatan.


c. IPA Sebagai Sikap Ilmiah

Maksudnya adalah dalam proses IPA mengandung cara kerja, sikap, dan cara berfikir. Dan dalam memecahkan masalah atau persoalan, seorang ilmuan berusaha mengambil sikap tertentu yang memungkin usaha mencapai hasil yang diharapkan. Sikap ini dinamakan sikap ilmiah.

Menurut Wynne Harlei dan Heudro Darmojo, sikap ilmiah yang dapat dikembangkan pada anak SD yaitu:
Sikap ingin tahu
  • Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru
  • Sikap kerja sama
  • Sikap tidak putus asa
  • Sikap tidak berprasangka
  • Sikap mawas diri
  • Sikap bertanggung jawab
  • Sikap berpikir bebas
  • Sikap kedisiplinan diri


3. Pendidikan IPA


Suatu upaya atau proses untuk mengembangkan siswa untuk memahami hakikat IPA sebagai produk, proses, dan mengembangkan sikap ilmiah serta sadar akan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat untuk pengembangan sikap dan tindakan berupa aplikasi yang positif
Sumber : P4TKIPA: Hal 27-28


4. Nilai-nilai IPA dalam berbagai segi kehidupan

Adapaun Nilai-nilai IPA dalam berbagai segi kehidupan adalah sebagai berikut :
  • Nilai Praktis, hasil-hasil penemuan IPA, baik secara langsung atau tidak langsung dapat digunakan dan dimanfaatkan manusia dalam kehidupan sehari-hari
  • Nilai Intelektual, IPA dengan metode ilmiahnya banyak sekali digunakan untuk memecahkan masalah-masalah, bukan saja masalah yang berkaitan dengan IPA, tetapi masalah-masalah lain yang berkaitan dengan sosial dan ekonomi
  • Nilai sosial politik-ekonomi, negara yang IPA dan teknologinya maju akan mendapat tempat khusus dalam kedudukan sosial, politik, dan ekonominya
  • Nilai keagamaan, sadar bahwa ada yang menciptakan dan mengatur segala keteraturan yang ada di Jagat Raya ini.
  • Nilai Pendidikan, menciptakan warganegara yang sadar akan IPA dan teknologi



5. Keterbatasan IPA

Beberapa Keterbatasan dalam IPA, yaitu :
  • IPA tidak dapat menjangkau untuk menguji kebenaran adanya Tuhan
  • IPA tidak dapat menjangkau secara sempurna tentang objek pengamatannya
  • IPA tidak menjangkau masalah etika (tata krama) yg mempermasalahkan tingkah laku yg baik atau buruk, tidak menjangkau masalah estetika yg berhubungan dengan keindahan, dan tentang sistem nilai. Hal itu karena tolok ukur IPA adalah objektifitas bukan subjektifitas


6. Nilai-nilai Psikologis/Paedagogis IPA


Nilai-nilai Psikologis/Paedagogis yang terdapat dalam IPA, yaitu :
  • Sikap mencintai kebenaran, mendorong manusia untuk berlaku jujur dan objektif
  • Sikap tidak purbasangka
  • Sadar bahwa kebenaran ilmu yang diciptakan manusia itu tidak pernah mutlak
  • Yakin akan adanya tatanan alami yang teratur dalam alam semesta ini
  • Bersikap toleran atau dapat menghargai pendapat orang lain
  • Bersikap tidak putus asa
  • Sikap teliti dan hati-hati
  • Sikap corious atau ingin tahu
  • Sikap optimis



Jadi dapat kita simpulkan Pada hakikatnya IPA merupakan ilmu pengetahuan tentang gejala alam yang dituangkan berupa fakta, konsep, prinsip dan hukum yang teruji kebenarannya dan melalui suatu rangkaian kegiatan dalam metode ilmiah. Dan IPA juga memberikan pemahaman kepada kita bagaimana caranya agar kita dapat hidup dengan cara menyesuaikan diri terhadap hal-hal tersebut.

Hakikat sebagai produk dan proses tidak bisa dibedakan atau dipisahkan, karena produk dan proses mempunyai hubungan terikat satu dengan yang satunya lagi dalam melakukan pengamatan ilmiah.

Memahami Surah Al-Mu’minun [23] Ayat 12–14 tentang Proses Penciptaan Manusia

Setelah sebelumnya sya membahas mengenai surah al-baqarah ayat 30 dimana dalam surah tersebut berisi tentang bagaimana manusia menjadi seorang khalifah, manusia memiliki tugas yang sangat berat. Salah satunya adalah tugas untuk mengolah dan melestarikan bumi ini. Allah Mahaadil. Setelah memberikan tugas sebagai khalifah, Allah memberikan bekal hidup kepada manusia.



Kali ini saya akan menguraikan salah satu bagian dari mata peljaran PAI yaitu pemahaman Surah Al-Mu’minun [23] Ayat 12–14 tentang Proses Penciptaan Manusia, apa yang saya uraikan di artikel kali ini mengenai isi Surah Al-Mu’minun [23] Ayat 12–14 beserta artinya, Kosakata, Penerapan Ilmu Tajwid, Serta Kandungan Surah Al-Mu’minun [23] Ayat 12–14.



1. Isi Surah Al-Mu’minun [23] Ayat 12–14 tentang Proses Penciptaan Manusia



Artinya: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik. (Q.S. al-Mu’minu-n [23]: 12–14)

2. Kosakata Surah Al-Mu’minun [23] Ayat 12–14 tentang Proses Penciptaan Manusia


Adapun kosakata bahasa arab yang bisa kita ambil sebagai contoh adalah sebagai berikut :



3. Penerapan Ilmu Tajwid Surah Al-Mu’minun [23] Ayat 12–14 tentang Proses Penciptaan Manusia


Dalam Surah al-Mu’minu - n [23] ayat 12-14 terdapat beberapa bacaan tajwid. Di antaranya sebagai berikut :

a. Qalqalah Sugra

Bacaan qalqalah sugra adalah bacaan memantul ringan saat huruf-huruf qalqalah diberi harakat sukun. Bacaan ini dapat Anda gunakan untuk membaca kata .
Dalam kata tersebut terdapat dua huruf qalqalah yang berharakat sukun yaitu huruf qaf dan dal. Kedua huruf tersebut dibaca memantul ringan.


b. Bacaan Lam Jalalah Tafkhim

Bacaan ini terjadi pada huruf jalalah atau lafal Allah. Saat lafal Allah didahului oleh huruf berharakat fathah, ia dibaca dengan bacaan tebal seperti kata




4. Kandungan Surah Al-Mu’minun [23] Ayat 12–14 tentang Proses Penciptaan Manusia


Pada Surah al-Baqarah [2] ayat 30 Allah Swt. menyatakan kehendak-Nya untuk menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi. Pada ayat ke-12 hingga 14 Surah al-Mu’minu-n [23] dibahas proses penciptaan manusia.

Dalam ayat ini Allah Swt. memaparkan proses penciptaan manusia yang diawali dari saripati tanah. Dalam ayat yang lain juga dijelaskan tentang tahap pertama manusia ketika ia masih tersebar di muka bumi dan belum dapat disebut. Pada tahap pertama, bahan-bahan penciptaan manusia masih tersebar pada tumbuhan dan hewan yang dikonsumsi oleh ayah dan ibu.

Bahan penciptaan manusia itu berupa unsur-unsur kimiawi yang terdapat dalam makanan. Unsur-unsur tersebut diserap oleh calon ayah dan calon ibu melalui makanan yang dikonsumsinya. Unsur-unsur dasar manusia itu diolah sedemikian rupa melalui proses kimiawi dalam tubuh hingga menjelma menjadi sperma calon ayah dan ovum calon ibu.

Sperma dan ovum adalah dua zat khusus yang dibentuk oleh Allah Swt. dengan membawa bermiliar-miliar informasi genetika seorang anak manusia. Sperma dan ovum berkembang dan Allah Swt. memperkaya keduanya dengan kemampuan untuk mengembangkan diri saat bertemu nanti.

Melalui proses penyatuan yang dramatis, sperma dan ovum bertemu dan menyatukan diri. Proses tersebut terjadi dengan penuh kecermatan dan ketepatan yang hanya bisa diatur oleh Zat yang Mahapandai atas segala sesuatu.

Keduanya bertemu, mengomunikasikan informasi yang mereka bawa dan berlanjut dalam perkembangan yang luar biasa. Dua sel manusia berlainan jenis itu menyatu kemudian membelah dan terus membelah. Tiap-tiap sel baru membentuk jalinan yang kuat di antara mereka.

Setelah mulai terbentuk, sel-sel calon manusia itu mencari tempat berlabuhnya di dinding rahim sang ibu. Mereka melekat kuat dan membentuk jaringan penghubung antara si calon manusia dengan sang ibu. Jaringan penghubung ini biasa kita kenal sebagai placenta. Tahap inilah yang dalam dunia kedokteran modern disebut zygot.

Hal ini menunjukkan tanda kekuasaan Allah Swt. sekaligus kebenaran Al-Qur’an. Seribu empat ratus tahun yang lalu, saat kehidupan bangsa Arab berada di tepi terjauh dari peradaban, saat orang Badui
menganggap bahwa bumi itu datar, Al-Qur’an menyatakan sesuatu yang baru terlihat pada abad modern ini.

Sembari membangun interaksi dengan sang ibu, sel-sel baru itu terus diatur oleh Allah Swt. untuk membelah hingga menjadi segumpal daging kemudian membelah dan membentuk bagian-bagian tubuh manusia.Tangan, kaki, kepala, jantung, otak, dan semua organ terbentuk dengan bimbingan Allah Swt. Setelah semua bagian lengkap, Allah Swt. menyempurnakan bentuknya menjadi bentuk yang sama sekali berbedadari saat pertama kali sperma dan ovum bertemu.

Inilah proses pembentukan seorang manusia yang diangkat Allah Swt. sebagai khalifah-Nya di bumi. Proses yang tersampaikan dalam Surah al-Mu’minu-n [23] ayat 12–14 ini memberi pelajaran tentang dua hal penting.

Pertama, Allah Swt. yang mengatur penciptaan manusia. Hal ini dengan nyata terlihat dari tahapan-tahapan pembentukan manusia dalam rahim sang ibu. Bagaimana dua sel, sperma dan ovum yang setengah menit saja dibiarkan di tempat terbuka pasti rusak, dapat bertemu? Siapa yang mengarahkan pertemuan itu? Adakah sang ayah yang memberikan komando atau si ibu yang menunjukkan rute? Setelah keduanya bertemu, siapa yang memberikan daya untuk berubah dan membelah?

Sperma dan ovum itu mengetahui dengan sendirinya apa yang harus dilakukan. Allah Swt. yang telah membuat semua itu menjadi mungkin. Allah Swt. yang memberi daya sekaligus arah. Allah Swt. yang menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh dua sel lemah itu. Inilah pelajaran agung dari Sang Maha Pencipta.

Pelajaran kedua adalah pelajaran bagi kesadaran manusia tentang asal usul dirinya dan Tuhan yang telah menciptakannya. Ayat ini mengajak manusia merenungkan kejadian dirinya. Manusia tidak ada
dengan sendirinya melainkan ada karena diadakan oleh Yang Mahaada.

Kesadaran tentang hal ini diharapkan dapat membawa dampak nyata pada perilaku manusia, kita bersama, untuk menjadi lebih baik sesuai tuntunan Allah Swt. yang telah menciptakan.

Pelajaran Allah Swt. dalam ayat ini menunjukkan bahwa hadirnya manusia di muka bumi ini diadakan oleh Allah Swt. tentu bukan tanpa tujuan. Tujuan hadirnya manusia untuk mengemban tugas sebagai khalifah-Nya di muka bumi ini. Saat kita sadar tentang hal ini, kita mengetahui dari mana kita berasal dan tugas yang harus kita emban di bumi ini.

Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat, Terima kasih.

Belajar Memahami Greetings and Leave Takings

Kali ini saya akan menguraikan apa itu Greetings and Leave Takings, apa yang saya uraikan di artikel kali ini tentang Greetings and Leave Takings meliputi pengertian, dan pengguana Greetings and Leave Takings dan yang lainnya.



Melalui artikel kali ini saya akan uraikan secara lengkap mengenai Greetings and Leave Takings sehingga kita bisa lebih mudah untyk memahaminya dan juga bisa langsung menggunkan tanpa takut merasa salah lagi.

1. Pengertian Greetings (ungkapan Salam)


a. Formal greetings

Formal greeting digunakan untuk menyapa orang yang belum dikenal atau orang yang usianya lebih tua dari kita. Berikut ini adalah beberapa greetings yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari :


Supaya lebih mudah lagi untuk memahaminya, Berikut contoh percakapan dengan menggunakan formal greetings :

Mr. Iskandar   : Good morning, Talita.
Talita              : Good morning, Mr.Iskandar.
Mr. Iskandar  :  How are you?
Talita             : Very well, thank you. And how are you, sir?
Mr. Iskandar  : Fine, thank you. Did you have a good night’s rest last    night?  
Talita             : Yes, sir. Thank you.


b. Informal greetings

Informal greeting digunakan untuk menyapa orang yang sudah kita kenal atau usianya sebaya dengan kita. Berikut ini adalah beberapa informal greetings yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dalam Bahasa Inggris :



Berikut contoh percakapan dengan menggunakan informal greetings :

Talita             : Hi, Renata.
Renata           : Hello, Lita. How’s everything?
Talita             : Just fine, thanks, and how about you?
Renata           : Good, thanks. How was your weekend, Lita?
Talita             : It was great. I went to Yogya. What about you?
Renata           : Not too bad. I just stayed at home, we had a family gathering.

2. Pengertian Leave takings


Leave takings merupakan sapaan yang digunakan untuk mengakhiri percakapan dalam bahasa Inggris. Berikut merupakan leave takings yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari :



Berikut ini contoh beberapa percakapan dalam bahasa Inggris dengan menggunakan leave takings :

1. Boys               : Bye, dad.
    Father             : Bye-bye, sons. Take care.

2. Talita              : Good bye, Mrs. Iskandar.
    Mrs. Iskandar : Good bye, Ms. Yuwono. It’s been nice talking to you.

3. Talita              : I have to go now. See you later.
    Renata            : Bye. See you

4. Mr. Iskandar   : Good bye, Talita. See you tomorrow.
    Talita               : Yes. Good bye, Mr. Iskandar.


3. Introducing Yourself and Other Person


a. Introducing oneself

Introducing oneself merupakan cara bagaimana memperkenalkan diri sendiri pada orang lain baik secara formal ataupun informal. Berikut merupakan cara meperkenalkan diri dalam bahasa Inggris dan responsnya:



b. Personal Pronoun

Personal pronoun merupakan kata ganti orang, binatang ataupun benda baik itu sebagai subjek, objek, kata sifat, atau kepemilikan dalam bahasa Inggris. Berikut tabel penggunaan personal pronoun :



Dibawah ini merupakan contoh beberapa aktivitas yang menggunakan personal pronoun dalam kehidupan sehari-hari  :
1. I am Baskara.
2. Let me introduce you to Mr. Smith.
3. Renata is my friend.
4. Renata is a friend of mine.


c. Simple present tense : To be

Sebuah kalimat dalam bahasa Inggris selalu membutuhkan sebuah verb. Konstruksi kalimatnya terdiri dari subjek + verb (kata kerja). 

Dalam hal ini kita akan mebicarakan situasi, keadaan, kondisi, identifikasi, lokasi, pekerjaan dan kebangsaan atau ketika tidak ada bentuk ataupun aktivitas nyata maka seharusnya kita menggunakan to be.
Tabel dibawah ini akan menunjukkan bentuk-bentuk To be :


Berikut contoh penggunaan to be dalam kalimat :
1. How are you?
2. I’m fine, thanks.
3.How is your family?
4.They are very well, thank you.
5. These are my friends, Surya and Nyoman. They are waiters.


d. The Simple Present Tense : Verb 1

Pada aktivitas belajar sebelumnya, kamu telah menemukan kalimat dibawah ini :
1. I live in Bantul.
2. We have a new member.
3. Do you know Baskara?
4. I don’t think we have met.

Ketika kita membicarakan fakta-fakta (hal-hal yang sama dilakukan untuk sebuah waktu yang lama) dan kebiasaan (hal tersebut terjadi lagi dan lagi) kita menggunakan simple present tense. Verb merupakan bentuk sederhana dari kata kerja. Dalam bentuk positif, ketika subjek adalah sebuah kata ganti orang ketiga (Talita, she, he) dan it maka suffix –s/-es ditambahkan ke verb. 

Pada negative dan interrogative, kata does digunakan untuk bentuk kata ganti orang ketiga dan do digunakan untuk yang lainnya.

Perhatikan contoh dibawah ini 
1. Talita works in Rumpita Hotel
2. She has the competency to perform well at work.
3. Does she speak English?
4. Certainly, but she doesn’t speak Japanese.
5. We live in Indonesia.
6. More people stay in our hotel on weekends.
7. They usually come with their family.
8. Do they always spend much money in the hotel restaurant?
9. No. They usually don’t spend much money on food.
10. A receptionist welcomes guests in a hotel or an office.


4. Expressing Thanking


a. When someone gives you something

Expressing thanking when someone gives you something merupakan ekspresi dengan kalimat ini biasa digunakan ketika seseorang memberikanmu sesuatu dalam percakapan bahasa Inggris.
Tabel dibawah ini akan menunjukkannya:



Dibawah ini contoh percakapan bahasa Inggris dengan menggunakan expressing thankingwhen someone gives you something:
1.    Baskara     : These flowers are for you.
       Talita        : Thanks a lot. They’re very nice.
       Baskara     : You’re welcome.

2. Talita        : Thank you for the brooch you gave me for the birthday gift. It’s just what I wanted.
    Renata      : I’m glad you like it.


b. When someone does a favor or helps you

Expressing thanking when someone does a favor or helps you merupakan ekspresi dengan kalimat yang biasa digunakan ketika seseorang telah menerima kebaikan atau bantuan dari orang dalam percakapan bahasa Inggris.
Tabel dibawah ini akan menunjukkannya:



1.    Talita        : Thanks for taking me home.
       Baskara     : That’s OK.

2.    Guest        : It was very kind of you to help me to find my luggage.
       Talita        : It was my pleasure.

Sekian artikel kali ini, semoga bermanfaat.. Terima Kasih.